TEMPO.CO, Jakarta - Selama libur panjang Maulid Nabi Muhammad SAW, Polres Bogor mencatat sebanyak 487.799 kendaraan melintasi Jalur Puncak. Jumlah tersebut terhitung dari 13 hingga 16 September 2024. Data ini disampaikan oleh Kasat Lantas Polres Bogor, Ajun Komisaris Polisi Rizky Guntama.
"Selama libur panjang, total kendaraan yang melintas di Jalur Puncak, baik yang masuk maupun keluar, mencapai 487.799 unit," kata Rizky dalam keterangan tertulisnya dikutip Rabu, 18 September 2024.
AKP Rizky menjelaskan, kendaraan yang melintasi jalur tersebut terdiri dari sepeda motor, mobil, truk, hingga bus. Lonjakan arus lalu lintas paling signifikan terjadi pada Ahad, 15 September, dan Senin, 16 September 2024.
Berikut rincian kendaraan yang keluar dan masuk Jalur Puncak selama periode tersebut:
1. Jumat, 13 September 2024
Kendaraan masuk: 38.083 unit
Kendaraan keluar: 58.574 unit
Total: 96.657 unit
2. Sabtu, 14 September 2024
Kendaraan masuk: 37.731 unit
Kendaraan keluar: 67.333 unit
Total: 105.064 unit
3. Ahad, 15 September 2024
Kendaraan masuk: 54.875 unit
Kendaraan keluar: 81.476 unit
Total: 136.351 unit
4. Senin, 16 September 2024
Kendaraan masuk: 36.384 unit
Kendaraan keluar: 113.343 unit
Total: 149.727 unit
Sebelumnya, Polres Kabupaten Bogor mengungkap penyebab kemacetan parah di Jalur Puncak, Bogor, pada libur panjang ini terjadi sejak Ahad hingga Senin, 15-16 September 2024. Kepolisian menyebut kemacetan tersebut bukan hanya diakibatkan kepadatan kendaraan di kawasan Puncak.
Kepala Satlantas Polres Bogor Ajun Komisaris Polisi Rizky Guntama mengatakan, volume kendaraan dari arah Puncak menuju Jakarta dan sebaliknya terpantau ramai pada Ahad malam. “Banyak kendaraan roda dua di malam hari, volume kendaraan yang naik dan turun itu seimbang,” kata Rizky melalui keterangan tertulis, Senin, 16 September 2024.
Salah satu penyebab kemacetan di Jalur Puncak, kata Rizky, memang karena meningkatnya volume kendaraan saat libur panjang. Namun perilaku berkendara juga berkontribusi menciptakan kemacetan.
Rizky menyampaikan, banyak pengendara motor yang menggunakan jalur berlawanan arah saat macet. Karena macet, sebagian dari mereka kemudian tidak bisa kembali ke lajur yang seharusnya saat bertemu kendaraan dari arah berlawanan. “Ketika mereka bertemu ruang kosong, mereka melambung dan melawan arah sehingga membuat arus lalu lintas terkunci,” ujar Rizky.
Sultan Abdurrahman berkontribusi dalam penulisan artikel ini.