TEMPO.CO, Jakarta - Tersangka pembunuhan Nia Kurnia Sari, gadis penjual gorengan di Kabupaten Padang Pariaman, telah menghilang sejak jasad Nia pertama kali ditemukan pada Minggu, 8 September 2024. Adapun tersangka itu adalah IS, 28 tahun, warga Nagari Kayu Tanam, Kecamatan 2 × 11 Enam Lingkung sekaligus tetangga dari Nia Kurnia Sari sendiri.
Kasat Reskrim Polres Padang Pariaman Inspektur Satu AA Reggi mengatakan penetapan IS sebagai tersangka dilakukan setelah polisi melakukan pemeriksaan terhadap beberapa saksi. “Kami sudah periksa beberapa saksi dan meyakini IS sebagai pelaku pembunuhan Nia Kurnia Sari,” ucap Reggi.
Meski IS telah ditetapkan sebagai tersangka, Reggi mengatakan keberadaannya sampai saat ini masih dicari. Pihak kepolisian pun melanjutkan pencarian di sekitar Padang Pariaman.
Menurut Reggi, polisi sudah menemukan beberapa titik kunci keberadaan tersangka pembunuhan gadis berusia 18 tahun itu. Dia juga berharap agar pelaku dapat segera ditangkap.
Lantas, di mana lokasi terakhir pelaku pembunuhan Nia gadis penjual gorengan yang saat ini menjadi buronan tersebut? Berikut rangkuman informasi selengkapnya.
Pelaku Terlihat di Dekat Perkebunan
Pelaku pembunuhan Nia Kurnia Sari, IS sempat terlihat oleh warga di dekat perkebunan pada Senin, 16 September 2024. IS tampak oleh warga di Korong Pasar Galombang, Nagari Kayu Tanam.
“Anak saya yang lihat, pelaku berpakaian hitam dan celana jeans. Saat terlihat, pelaku langsung lari,” ujar Rat, 56 tahun, sambil menunjuk lokasi terakhir pelaku, Rabu, 18 September 2024.
Rat menjelaskan pelaku terlihat sekitar pukul 13.00 WIB. Dugaannya, pelaku ingin melintasi sungai tetapi tidak jadi karena berpapasan dengan warga. “Anak saya lihat dia itu lari ke dalam lagi,” kata dia.
Rat pun mengungkapkan anaknya mencoba untuk meminta bantuan ke warga sekitar untuk melakukan pengejaran kepada IS. Dia juga sempat ditanya oleh polisi dan melihatkan foto IS. Ternyata memang sesuai dengan yang dilihat oleh anak Rat. “Saya diperlihatkan foto IS dan sama persis,” katanya.
Sementara itu, seorang warga bernama Arben, 56 tahun, ketika itu berada tak jauh dari lokasi pelaku terlihat. Dia sedang beristirahat bersama tim pencari di sebuah warung yang berjarak sekitar 700 meter dari lokasi.
“Saat mendapatkan kabar dari Rat, dan langsung melakukan pengejaran,” ucapnya. Namun saat pengejaran, pelaku berinisial IS itu tidak terlihat lagi. Ketika dicek ke lokasi, terdapat bekas jejak orang. “Ya saya lihat ada jejak bekas orang,” ujarnya.
Tempo coba menghubungi Kapolres Padang Pariaman AKBP Ahmad Faisol Amir pada Rabu 18 September 2024. Namun, tidak ada respons sampai berita ini ditayangkan. Kasat Reskrim Polres Padang Pariaman Iptu AA Reggi juga tidak membalas pertanyaan yang dilayangkan Tempo.
Keluarga Minta IS Serahkan Diri ke Polisi
Keluarga IS berharap agar pria itu segera menyerahkan diri kepada polisi. IS sudah menghilang selama lebih dari 10 hari setelah jasad Nia ditemukan terkubur di Korong Pasa Galombang, Nagari Kayu Tanam.
“Saya berharap keponakan saya menyerahkan diri kepada pihak berwajib,” ujar Suryati, 52 tahun, adik dari ayah IS saat diwawancarai pada Rabu 18 September 2024.
Suryati takut jika IS ditangkap dan diamuk masyarakat. Karena itu, menurut dia lebih baik IS menyerahkan diri kepada polisi. “Saya takut IS diamuk massa, kalau ditangkap polisi biarlah. Bapaknya juga berharap demikian, jika datang ke rumah, saya akan langsung serahkan IS ke polisi,” tutur dia.
Suryati mengatakan, terakhir kali bertemu dengan IS empat hari sebelum kejadian. Saat itu, keponakannya tersebut menjanjikan akan memberikan uang belanja.
Fachri Hamzah, berkontribusi dalam penulisan artikel ini.
Pilihan Editor: Ibu Aulia Risma Cerita Keseharian Anaknya Jalani PPDS Anestesi Undip, Dihukum Berdiri dan Antar Makanan Senior