TEMPO.CO, Depok - Vera Yunita, sahabat sealmamater Nurbaety Rofiq, saat kuliah di Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, tak bisa menahan emosinya kala melihat satu persatu adegan rekonstruksi pembunuhan wartawan lepas itu di rumahnya. Air mata tidak bisa dibendung Vera.
Matanya memerah, melihat bagaimana seorang pemuda memegang pisau yang terbuat dari kardus mencoba menghujamkan benda tajam itu ke pinggang korbannya. Adalah Deni Setiawan, pria berbadan gempal itu mempraktekkan 11 adegan saat dia menyatroni rumah untuk merampok dan menghabisi nyawa Nurbaeti, bersama gerombolannya.
Satu persatu adegan tak dilewatkan Vera, kendati tak bisa menahan airmata. Raut sedih bercampur kesal nampak dari perempuan yang mengenakan kerudung kuning itu. Vera hanya bisa membayangkan bagaimana sahabatnya itu menahan sakit saat hantaman dan tusukan pisau yang berkali-kali menghunus perut dan pinggang Nurbaeti. Bahkan, leher Nurbaeti juga disayat pelaku, hingga nadinya putus.
Bagaimana tidak, bedasarkan hasil visum et revertum Rumah Sakit Polri Kramat Jati terdapat sembilan luka tusukan di perut korban. Bahkan, tulang rusuk kiri patah dan ada bekas gorokan di lehernya. Selain itu, dada samping kiri juga ada luka yang terbuka, tulang iga nomor tiga, empat kiri patah dan iga nomor tujuh terpotong rata. Penyebab kematian korban berdasarkan visum karena benda tajam, terutama di bagian leher.