Pembakaran Bendera Partai
Unjuk rasa di depan Gedung DPR pada Rabu, 24 Juni 2020, terjadi pembakaran bendera PDIP dan "bendera PKI". PDIP telah melaporkan pembakaran bendera tersebut ke kantor-kantor polres di DKI Jakarta dan ke Polda Metro Jaya.
Wakil Ketua PDIP DKI Jakarta, Wiliam Yani, mengaku keberatan atas pembakaran bendera PDIP. Ia juga tidak terima bila PDIP dituduh partai berideologi komunis.
Ketua Media Center Persaudaraan Alumni atau PA 212, Novel Bamukmin, ketika dihubungi Tempo berharap polisi menolak atau meneliti laporan dengan benar ihwal opini pembakaran bendera. Menurut dia, tidak ada bendera PDIP yang dibakar.
Novel menambahkan pelaporan kasus itu harus memenuhi dua alat bukti, yaitu saksi dan barang bukti. "Sedangkan bendera PDIP tak satu pun hilang atau diambil dan tidak ada pelaporan kehilangan bendera," kata Novel melalui pesan WhatsApp.
Sejumlah massa dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) melakukan aksi unjukrasa di depan Polres Jakarta Timur, Jakarta, Kamis, 25 Juni 2020. Dalam aksi tersebut para pengunjukrasa mengecam aksi pembakaran bendera PDIP saat aksi tolak Rancangan Undang-undang (RUU) Haluan Ideologi Pancasila (HIP) di DPR RI kemarin. TEMPO/Muhammad Hidayat
Terapkan Protokol Kesehatan dan Tak Bakar Bendera
Kabid Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Yusri Yunus meminta peserta apel siaga mengikuti aturan menyampaikan pendapat di muka umum dan protokol kesehatan yang ditetapkan pemerintah karena masih masa PSBB transisi."Sekarang kan masih PSBB, protokol kesehatan wajib mereka ikuti, tidak ada ramai-ramai, bakar-bakar misalkan, pasti kita tangkap kalau begitu," tegas Yusri.
Polda Metro Jaya menyatakan tidak menerbitkan Surat Tanda Terima Pemberitahuan rencana oleh PA 212 pada hari ini. Namun, polisi tetap bakal bersiaga untuk menjaga apel tersebut.
Polisi bakal mengerahkan petugas tingkat polres untuk pengamanan karena peserta aksi hanya menggelar apel siaga dan tidak ada agenda keliling.
"Kalau kami hanya pemberitahuan, pemberitahuannya sudah ada, tapi kami tidak mengeluarkan STTP, tapi kami siapkan pengamanan," katanya.
Yusri juga mengharapkan tidak ada terjadi kembali aksi pembakaran atribut atau bendera salah satu partai politik. "Kami harap seperti itu karena itu cuma apel, mereka bukan demo. Hanya apel siaga. Itu kan apel siaga aja, kami pengamanan aja," tutur Yusri.