TEMPO.CO, DEPOK - Juru padam Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) atau Damkar Depok, Sandi Butar Butar meminta bantuan hukum kepada pengacara Deolipa Yumara terkait rencana pelaporan adanya dugaan korupsi anggaran di instansinya. Deolipa Yumara mengatakan Sandi telah menemuinya dan mengungkapkan dugaan korupsi anggaran melihat sarana dan prasarana Damkar Depok.
Bahkan, Sandi memiliki bukti untuk menguatkan dugaan tersebut. "Sandi juga sudah melapor ke Ombudsman ya. Menurut saya, dari sisi ini penting, Damkar ini ujung tombak menyelamatkan manusia saat kebakaran, jangan sampai ada kebakaran padamnya setelah hangus terbakar semua, karena tidak teratasi dengan baik dan kurangnya dukungan sarana dan prasarana," ujar Deolipa, Senin, 19 Agustus 2024.
Selanjutnya, kata Deolipa, pemimpin di Damkar Depok atau di Unit Pelaksana Teknis (UPT) wilayah pun diisi orang-orang yang tidak mengerti penanganan kebakaran, seperti dari camat, lurah atau guru. "Mereka ditugaskan di Damkar yang tidak mengerti bidangnya, ini sangat miris dan memalukan karena bukan orang-orang yang mengerti penanganan kebakaran," kata Deolipa.
Kemudian terkait alat operasional Damkar Depok yang rusak, Deolipa meyakini anggaran perawatan pasti ada dan tidak akan memghambat tugas anggota. "Nanti akan dilakukan pendataan terkait alat yang rusak, meskipun sudah ada perbaikan, namun akan dikejar, karena anggarannya ada," ujar Deolipa.
Deolipa Yumara juga mendapat cerita dari Sandi saat menangani pohon tumbang. Petugas Damkar Depok sampai kehabisan bahan bakar dan tidak mendapatkan anggaran, sehingga menggunakan anggaran pribadi. "Mereka gajinya Rp 3,2 juta. kalau harus patungan (beli bahan bakar), kan kasihan, sampai ada warga yang beri uang untuk membantu membeli bahan bakar saat pemangkasan pohon tumbang," katanya.
Untuk itu, mantan pengacara Bharada Richard Eliezer ini akan membantu Sandi melaporkan dugaan tindak pidana korupsi Damkar Depok. "Pemerintah Depok ini lalai, kita akan melaporkan dugaan ini ke Kejari Depok biar ditelaah, mau ga mau kita memproses hukum,” ucap Deolipa Yumara.
Di lokasi yang sama, Sandi mengatakan salah satu anggaran yang diduga korupsi adalah anggaran operasional, karena fakta di lapangan banyak alat rusak. "Makanya saya meminta bantuan hukum om Deolipa, ingin melaporkan adanya dugaan korupsi," kata Sandi.
Ia pun mengakui sejumlah alat rusak dan sempat mendapat bantuan dari warga untuk membeli bahan bakar, padahal Damkar Depok ada anggaran operasinal dan perawatan. "Kami sempat malu, tapi mau bagaimana lagi, karena pelaksanaan operasionalnya begini," ungkap Sandi.
Pilihan Editor: Satgas Damai Cartenz Tangkap Anak Buah Pimpinan KKB Egianus Kogoya