Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kota Tua Batal Jadi Warisan Dunia, DPRD: Pemprov DKI Tak Serius

image-gnews
Wisatawan menikmati keliling Kota Tua dengan sepeda ontel yang dipulas warna-warni. (Tempo/Francisca Christy)
Wisatawan menikmati keliling Kota Tua dengan sepeda ontel yang dipulas warna-warni. (Tempo/Francisca Christy)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kawasan Kota Tua Jakarta dan empat pulau di Kepulauan Seribu batal jadi situs warisan dunia UNESCO. Sekretaris Komisi Pembangunan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta Pandapotan Sinaga menyebut kegagalan itu akibat pemerintahan Provinsi DKI Jakarta saat ini kurang serius.  

Pandapotan Sinaga menilai Pemprov DKI turut andil atas batalnya Kawasan Kota Tua Jakarta menjadi situs warisan dunia oleh UNESCO. "Kurang seriusnya Pemprov DKI untuk menata atau menjaga Kota Tua," kata Pandapotan kepada Tempo, Kamis, 5 Juli 2018.

Kota Tua dan empat pulau di Kepulauan Seribu yakni Pulau Onrust, Kelor, Cipir, serta Bidadari batal menjadi situs warisan dunia karena evaluasi dari UNESCO dan International Council on Monuments and Site (Icomos). Mereka menyatakan kawasan itu tak memenuhi syarat.

Baca: Dirjen PUPR Korban Penjambretan di Kota Tua, Ini Kata Polisi

Pandapotan mengatakan, Pemprov DKI saat ini tidak melanjutkan komitmen era Gubernur Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok untuk menjadikan Kota Tua sebagai warisan dunia. Beberapa perubahan kebijakan dinilai Pandapotan berpengaruh terhadap penilaian UNESCO.

"Kalau era Ahok Kampung Akuarium ditata salah satunya untuk itu, Pemprov sekarang malah menghidupkan kembali," kata politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP itu.

Kepala Subdirektorat Warisan Budaya Benda Dunia Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Yunus Arbi mengatakan hasil evaluasi negatif dari Icomos salah satunya berkaitan dengan reklamasi Teluk Jakarta.

Baca: Begal Incar Sepeda Mahal, Ini Kawasan Paling Rawan

Menurut Yunus, reklamasi bertolak belakang dengan upaya pelestarian lingkungan. UNESCO, kata Yunus, memang mensyaratkan tempat yang diusulkan sebagai situs warisan dunia harus berada dalam kawasan lindung yang terbebas dari pembangunan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sementara itu, rencana Pemprov DKI menghentikan proyek reklamasi juga belum pasti. "Karena pengelolaan di DKI sendiri kan berubah-ubah. Tidak ada kepastian. Dari situlah kenapa enggak memenuhi syarat," ujarnya.

UNESCO menggelar sidang penetapan situs warisan dunia ke-42 pada 24 Juni-4 Juli 2018 di Manamah, Bahrain. Sidang itu sedianya akan memutuskan apakah kawasan Kota Tua dan empat pulau itu layak didaulat sebagai warisan dunia.

Lantaran evaluasi negatif dari Icomos, menurut Yunus, pemerintah Indonesia memutuskan menarik kembali usulan yang dimulai sejak tahun 2015 itu sebelum sidang UNESCO dimulai. "Sebelum dibahas dalam sidang, sudah mundur," ucapnya.

Yunus mengatakan pemerintah Indonesia mundur dengan pelbagai pertimbangan. Salah satunya, jika dalam sidang UNESCO tak punya argumen yang kuat, Indonesia tak akan bisa mengajukan kembali kawasan Kota Tua dan empat pulau itu sebagai warisan dunia. Dengan mundur teratur, Indonesia bisa mengusulkan kembali kawasan itu sebagai warisan dunia. "Jadinya kami pilih mundur," tuturnya.

Yunus masih mempertanyakan kesanggupan DKI menjadikan kawasan Kota Tua dan empat pulau di Kepulauan Seribu itu bebas dari proyek pembangunan. "Siap enggak ruang-ruang yang besar itu dijadikan kawasan lindung? Tolong dipikirkan pemerintah DKI," ujarnya.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno membenarkan bahwa reklamasi menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi penilaian UNESCO. Menurut dia, salah satu pulau yang diusulkan juga rusak akibat proyek reklamasi. "Pulau Onrust rusak gara-gara reklamasi, sedimentasinya."

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Tinia Budiarti menambahkan, sebagian bangunan di kawasan Kota Tua juga berstatus milik pribadi dan aset badan usaha milik negara. Pemerintah Jakarta, kata dia, akan melakukan sosialisasi agar pemilik bangunan di sana ikut menjaga kelestarian Kota Tua.

ZARA AMELIA | DEVY ERNIS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Hari Batik Nasional, 5 Tips Merawat Baju Batik Agar Awet dan Tetap Indah

1 jam lalu

Siswa menjemur kain batik saat mengikuti kelas membatik di Rumah Batik Palbatu, Tebet, Jakarta, Selasa, 23 Juli 2024. Di tempat ini, pengunjung diajarkan beberapa tahap dalam proses pembuatan batik seperti menjiplak atau membuat pola di atas kain (ngeblat), menyanting, mencelup kain, hingga menjemur kain batik. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Hari Batik Nasional, 5 Tips Merawat Baju Batik Agar Awet dan Tetap Indah

Di Hari Batik Nasional, perlu disimak cara merawat dengan buah lerak. Sejak dulu buah ini telah dipakai oleh masyarakat untuk mencuci kain batik


UNICEF dan UNESCO Apresiasi Penggunaan Teknologi dalam Merdeka Belajar

7 jam lalu

Menteri Pendidikan Nadiem Makarim memberikan keterangan di Istana Kepresidenan Jakarta pada Senin, 27 Mei 2024. TEMPO/Daniel A. Fajri
UNICEF dan UNESCO Apresiasi Penggunaan Teknologi dalam Merdeka Belajar

Transformasi pendidikan berbasis teknologi dalam program Merdeka Belajar diapresiasi oleh delegasi UNICEF dan UNESCO dalam acara Gateways Study Visit.


Hari Batik Nasional: Daftar Tokoh Dunia yang Mengenakan Batik, Nelson Mandela sampai Suga BTS

8 jam lalu

Nelson Mandela saat dikunjungi Michelle Obama dan kedua anaknya tahun 2011. Mandela sering mengenakan batik kesayangannya saat bertemu beberapa tokoh dunia. Rnw.nl
Hari Batik Nasional: Daftar Tokoh Dunia yang Mengenakan Batik, Nelson Mandela sampai Suga BTS

Batik memiliki peringatan khusus dalam Hari Batik Nasional yang juga menarik minat tokoh dunia untuk mengenakannya.


Menelisik Sejarah Penetapan Hari Batik Nasional Tiap 2 Oktober

8 jam lalu

Ilustrasi kain batik. TEMPO/M Taufan Rengganis
Menelisik Sejarah Penetapan Hari Batik Nasional Tiap 2 Oktober

Hari Batik Nasional berawal dari pengakuan UNESCO yang diumumkan pada 2 Oktober 2009, saat batik diakui sebagai Warisan Budaya Nonbendawi.


Hari Batik Nasional: Ditetapkan oleh SBY hingga Pesan Jokowi

14 jam lalu

Sejumlah pesepeda dari komunitas Bike2Work (B2W) menggunakan batik saat gowes merayakan Hari Batik Nasional di Kawasan Sudirman, Jakarta, Selasa, 2 Oktober 2024. Batik telah ditetapkan sebagai salah satu warisan budaya takbenda dari Indonesia oleh UNESCO sejak 2 Oktober 2009. Setiap tahun, Indonesia merayakan Hari Batik Nasional pada tanggal 2 Oktober sebagai bentuk penghargaan dan kebanggaan terhadap warisan budaya. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Hari Batik Nasional: Ditetapkan oleh SBY hingga Pesan Jokowi

Hari Batik Nasional pada hari ini 2 Oktober bersamaan ditetapkannya Batik sebagai Intangible Cultural Heritage of Humanity oleh Unesco 2 Oktober 2009.


BRIN Usulkan Raja Ampat Sebagai Cagar Biosfer ke UNESCO

6 hari lalu

Barisan pulau di Raja Ampat, Papua Barat.
BRIN Usulkan Raja Ampat Sebagai Cagar Biosfer ke UNESCO

BRIN mengusulkan Raja Ampat sebagai Cagar Biosfer UNESCO. Prosesnya sudah dimulai sejak tahun lalu.


Ridwan Kamil Berencana Jadikan Kawasan Kota Tua Seperti Eropa dalam 5 Tahun Kedepan

8 hari lalu

Bakal calon Gubernur Jakarta Ridwan Kamil (tengah) melakukan pertemuan tertutup dengan tokoh dan ulama Jakarta di hotel Sofyan, Menteng, Jakarta, Kamis, 19 September 2024. TEMPO/Advist Khoirunikmah
Ridwan Kamil Berencana Jadikan Kawasan Kota Tua Seperti Eropa dalam 5 Tahun Kedepan

Calon Gubernur Jakarta nomor urut 1, Ridwan Kamil, berencana akan jadikan kawasan kota tua seperti Eropa dalam 5 tahun kedepan.


Agroforestri Salak di Bali Ditetapkan sebagai Sistem Warisan Pertanian Penting Dunia

12 hari lalu

Lima strata agroforestri di Karangasem, Bali, berperan penting di daerah tangkapan air dan memberikan manfaat lingkungan berupa air untuk mengairi sawah. Dok FAO/Harriansyah
Agroforestri Salak di Bali Ditetapkan sebagai Sistem Warisan Pertanian Penting Dunia

Agroforestri Salak di Bali adalah yang pertama dari Indonesia, ditetapkan dalam pertemuan Kelompok Penasehat Ilmiah pada Kamis, 19 September 2024.


Uji Nyali di Horror House Kota Tua Jakarta, Cek Harga Tiket dan Jam Buka

12 hari lalu

Horror House Kota Tua Jakarta. TEMPO/Mila Novita
Uji Nyali di Horror House Kota Tua Jakarta, Cek Harga Tiket dan Jam Buka

Horror House Kota Tua merupakan salah satu wahana rumah hantu, tempat pengunjung mencari sensasi teror di setiap sudut ruangan.


Serba-serbi Kunjungan YouTuber IShowSpeed di Indonesia

13 hari lalu

Youtuber, IShowSpeed. Foto: Instagram.
Serba-serbi Kunjungan YouTuber IShowSpeed di Indonesia

IShowSpeed menjadi trending topic di media sosial Indonesia setelah kedatangannya dan melakukan siaran langsung di kawasan wisata Kota Tua, Jakarta