TEMPO.CO, Jakarta - Rakhma, istri eks Kapolres Bukittinggi Ajun Komisaris Besar Polisi Dody Prawiranegara belum menyadari saat suaminya ditangkap karena perkara narkoba. Rakhma menuturkan saat itu Dody dijemput langsung di rumahnya di Depok, Jawa Barat.
"Saya kira pergi gitu aja, karena sama sekali gak ada penggeledahan, gak ada penangkapan, gak ada surat yang diserahkan ke kita, sama sekali keluarga gak ada yang tahu kalau malam itu Pak Dody dijemput," kata Rakhma saat ditemui di Pengadilan Negeri Jakarta Barat, Rabu, 22 Februari 2023.
Orang yang terlihat menjemput Dody pada Oktober 2022 adalah Wakil Direktur Reserse Narkoba Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Polisi Dony Alexander. Rakhma menuturkan, dia dan Dody juga sama-sama kenal dengan Dony.
Sehingga saat pergi malam itu, Dody hanya mengatakan ingin keluar bersama Dony. Tetapi hingga subuh, pesan dan telepon dari Rakhma tidak dibalas.
"Masa iya berantem sama Bang Dony pikiran saya cuma itu nggak ada sama sekali pikiran kasus narkoba," tuturnya.
Penangkapan Dody diberitahu Teddy Minahasa
Rakhma menceritakan, istri dari eks Kapolda Sumatera Barat Inspektur Jenderal Teddy Minahasa Putra meminta agar datang ke rumahnya. Merthy Kushandayani, istri Teddy, menyampaikan bahwa Rakhma ditunggu oleh Teddy.
Istri Dody itu sempat menanyakan suaminya apakah juga dipanggil menghadap, namun belum kunjung ada jawaban. Akhirnya Rakhma datang langsung ke rumah Teddy di Jakarta.
"Justru pertama kali dateng itu, saya ketemu awalnya sama Bu Mety (Merthy), Bu Mety bilang 'Mak, Dody ada masalah'," ujarnya saat menirukan ucapan Merthy.
Dia dan Merthy sudah sama-sama kenal dan punya hubungan baik. Kemudian Teddy Minahasa muncul dan bertanya kepada Rakhma, siapa saja orang dekatnya Dody.
Setelah percakapan itu, Teddy memberitahu bahwa Dody sedang diperiksa oleh penyidik Polda Metro Jaya. Waktu itu jenderal bintang dua tersebut belum ditangkap karena perkara narkotika yang saling berhubungan.
Kasus ini soal penukaran lima kilogram sabu yang ditukar dengan tawas. Teddy Minahasa diduga memerintahkan Dody untuk menyisihkan 10 kilogram sabu, tetapi Dody hanya menyanggupi lima kilogram.
Narkoba itu selisih dari 41,4 kilogram hasil pengungkapan Polres Bukittinggi pada Mei 2022. Singkatnya, sabu tersebut kemudian diedarkan dan dijual ke Jakarta.
Pilihan Editor: Dody Prawiranegara Minta Maaf Hingga Menangis di Hadapan Istri Karena Terseret Kasus Teddy Minahasa