TEMPO.CO, Jakarta - Depan gedung Markas Bareskim Polri, Jakarta pada Jumat, 12 Juli 2024 dipenuhi oleh masyarakat, mereka berunjuk rasa perihal isu kecurangan dalam seleksi calon taruna (catar) Akademi Polisi (Akpol) di Nusa Tenggara Timur (NTT) 2024. Mabes memberikan alokasi kuota sebanyak 11 orang untuk Polda NTT, lima orang dari kuota Mabes Polri dan enam orang dari kuota reguler.
Dikutip dari Antara, 8 Juli 2024, Kepala Bagian Pengendalian Personal (Kabag Dalpers) Biro SDM Polda NTT, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Sajimin, mengatakan, seleksi diikuti oleh 86 peserta, enam diantaranya adalah perempuan.
Dari jumlah tersebut hanya 20 peserta yang lanjut ke tahap akhir, setelah mereka lolos tahapan seleksi. Mulai dari pemeriksaan administrasi sampai supervisi dari Mabes Polri. Dari jumlah tersebut, sudah ada 11 nama catar Akpol yang dinyatakan lolos.
Berikut nama-namanya yang diperoleh Tempo dari Ombudsman NTT:
1. Yudhina Nasywa Olivia (perempuan)
2. Arvid Theodore Situmeang
3. Reynold Arjuna Hutabarian
4. Mario Christian Bernalo Taful
5. Bintang Lijaya
6. Ketut Arya Adityanatha
7. Brian Lee Sebastian Manurung
8. Timothy Abishai Silitonga
9. Mochammad Rizq Sanika Marzuki
10. Madison Juan Raphael Kana Silalahi
11 Lucky Nuralamsyah
Dari dafttar nama tersebut, yang banyak dipersoalkan masyarakat adalah minimnya masyarakat asli NTT yang terpilih. Termasuk isu banyaknya anak dari aparat penegak hukum yang terpilih memunculkan isu kepentingan pada seleksi catar Akpol di NTT tersebut. "Hanya satu orang asli dari NTT," ujar Kepala perwakilan Ombudsman NTT, Darius B. Daton kepada Tempo, Senin, 15 Juli 2024. Peserta asli NTT Tersebut adalah Mario Christian Bernalo Taful. Menurutnya, selebihnya dari luar NTT, namun memang berdomisi NTT.
Namun, hal tersebut sempat dibantah oleh Kepala Bidang Humas Polda NTT Komisaris Besar (Kombes) Ariasandy. "Siapa saja boleh mendaftar, dan tidak ada yang ditutup-tutupi selama proses seleksi,” ujar dia, dikutip dari Antara.
Ia menegaskan, proses rekrutmen berjalan ketat. Dan tim penyeleksi tidak hanya dari internal Polda NTT, tapi juga pihak eksternal. Yakni: Jurnalis, Ikatan Dokter Indonesia (IDI), himpunan psikologi indonesia (Himpsi), Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Dinas Pemuda dan Olahraga, Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) dan Bidang Meteorolog.
Tempo mencoba mengkonfirmasi secara langsung kepada Ariasandy mengenai daftar nama yang lulus seleksi taruna Akpol tersebut, namun ia belum memberikan respon.
Pilihan Editor: Polri Gandeng BSSN dalam Tes Akademik Seleksi Akpol untuk Cegah Kecurangan dan Peretasan