Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kasus Selebgram Meninggal di Depok Setelah Sedot Lemak: Kilas Balik dan Upaya Polisi

image-gnews
Ilustrasi sedot lemak. Shutterstock
Ilustrasi sedot lemak. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kasus kematian selebgram asal Medan Ella Nanda Sari setelah melakukan sedot lemak masih bergulir dengan dugaan adanya malpraktik dari klinik kecantikan WSJ Beauty.

Polres Metro Depok berencana berangkat ke Medan, Sumatera Utara, untuk memeriksa saksi dari keluarga korban. "Juga akan berupaya melakukan autopsi. Kita berusaha melakukan autopsi untuk mendapatkan keterangan dari dokter forensik, meninggalnya karena apa," kata Kapolres Metro Depok Komisaris Besar Arya Perdana di kantornya..

Hingga dua hari lalu menurut keterangan, Polres Metro Depok telah memeriksa 10 saksi. Sepuluh saksi tersebut terdiri dari dokter yang menangani, dokter pendamping, dan dokter yang menerima korban di rumah sakit. 

"Juga beberapa orang yang memang tinggal di daerah situ RT/RWnya juga dari pihak keluarga korban sudah kami lakukan berita acara interogasi," kata Kapolres Metro Depok Komisaris Besar Arya, Selasa, 30 Juli 2024.

Menurut keterangan Arya, temuan yang diperoleh terungkap jika dokter yang menangani sedot lemak Ella Nanda Sari bukan dokter spesialis, melainkan dokter umum. "Beliau memang pernah mengikuti pelatihan untuk melakukan sedot lemak ini," Ujar Arya.

Hingga kini, polisi masih mendalami izin operasional klinik tersebut dan akan memanggil Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok Mary Liziawati. Polisi juga masih mendalami dan belum memastikan indikasi malpraktik serta masih meminta keterangan dari ahli dalam bidang tersebut. 

"Misalnya dokter izin praktiknya enggak ada, tapi dia punya kapabilitas atau enggak untuk melakukan itu, nanti ditunjukkan dengan sertifikatnya misalnya, sekalipun punya sertifikat dan sarjana kedokteran apakah diperbolehkan melakukan itu, itu nanti kita harus dalami lagi. Kalau sudah kita ketahui tentang itu sudah periksa ahli juga nanti akan kita gelarkan perkaranya," ucap Arya.

Polres Metro Depok terus menyelidiki kasus dugaan malpraktik sedot lemak di klinik kecantikan WSJ Beauty. Teranyar, korps Bhayangkara itu menggali keterangan dari Kepala Dinas Kesehatan Depok Mary Liziawati, Rabu, 31 Juli 2024.

Kapolres Metro Depok Komisaris Besar Arya Perdana mengatakan, Kadinkes Depok menyatakan izin WSJ Beauty adalah klinik pratama. 

Kilas Balik 

Menurut keterangan dari kakak korban Okta Vivilia mengatakan jika adiknya pamit untuk berangkat ke Depok pada Senin pagi, 22 Juli 2024. Ella kemudian dijemput oleh supir langganan di Bandara Soekarno-Hatta Tangerang, kemudian langsung dibawa ke klinik. Rencananya Ella akan melakukan operasi sedot lemak di bagian lengan kanan dan kirinya. 

Diketahui dari pengacara pihak klinik WSJ Beauty Rikardo Siahaan, Ella sampai di klinik sekitar jam 11.00 WIB kemudian melakukan serangkaian administrasi dan pemeriksaan sesuai prosedur. Pada pukul 12.30 WIB barulah dimulai tindakan operasi.  

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Namun, berdasarkan keterangan dari Rikardo ada ketidakjujuran yang dilakukan oleh Ella yang mengatakan jika perempuan 30 tahun ini mengaku telah sampai di Jakarta selama 2 hari. Padahal dirinya sampai di hari yang sama. Hal tersebut secara prosedur sebenarnya tidak sesuai. Karena untuk tindakan sedot lemak pasien sebelumnya wajib istirahat satu hari terlebih dahulu dari kegiatan. Namun lantaran korban mengaku sudah dua hari berada di Jakarta, operasi pun dilakukan. 

“Karena Ibu Ella bilang sudah dua hari di Jakarta, berarti sudah istirahat. Kita tahunya setelah kejadian sopirnya cerita ke kita. Kalau dia dari Medan sendiri gak ada yang mendampingi,” ujar Rikardo. 

Saat operasi berjalan kondisi korban masih normal untuk menyedot lemak di bagian lengan kanan dan kiri. Namun, tiba-tiba korban pingsan diikuti kejang. 

“Ada kejang, habis itu dari dokternya, langsung inisiasi infus, dicari nadinya, tiba-tiba pembuluh darahnya pecah mau diinfus yang kedua tidak bisa juga,” kata Ricardo. 

Pihak klinik segera melarikan korban ke rumah sakit di Jalan Margonda. Selama di perjalanan korban pun saat itu masih bernafas. Tetapi, ketika tiba di rumah sakit, Ella sudah tak bernyawa dan dinyatakan meninggal dunia. 

Vivilia berujar dirinya dihubungi dan dikabari adiknya telah meninggal saat perjalanan ke Rumah Sakit Umum Bunda Margonda, beberapa jam setelah mengetahui adiknya sampai di Depok.  

Tak lama setelah itu, Okta mencoba menghubungi klinik untuk mencari kronologi yang sebenarnya. Ricardo, kuasa hukum klinik mengatakan jika Ella pingsan saat menjalani operasi sedot lemak dan meninggal dalam perjalanan menuju rumah sakit.  

"Kami gak bisa percaya gitu saja karena dia berangkat dalam keadaan sehat,” ucapnya. Jenazah Ella tiba di Bandara Kualanamu pada Selasa pagi, 23 Juli 2024. Langsung dibawa ke Pangkalan Brandan, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, untuk dikuburkan. 

SAVINA RIZKY HAMIDA | RICKY JULIANSYAH| MEI LEANDHA | ANDIKA DWI
Pilihan editor: Dugaan Malpraktik Sedot Lemak: Peringatan Kris Dayanti Sampai Dokter Ahli Bedah Plastik

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Dedi Mulyadi Beberkan Solusi Sejumlah Permasalahan di Depok

11 jam lalu

Calon Gubernur Jawa Barat dari KIM Dedi Mulyadi saat menghadiri tasyakuran pelantikan Anggota DPRD Kota Depok dari Fraksi Gerindra Gerry Wahyu Riyanto di Kecamatan Tapos, Depok, Selasa malam, 3 September 2024. TEMPO/Ricky Juliansyah
Dedi Mulyadi Beberkan Solusi Sejumlah Permasalahan di Depok

Dedi Mulyadi membeberkan sejumlah permasalahan di Depok saat KDM Menyapa di Lapangan BFC Kampung Banjaran Pucung, RT 02/05 Kelurahan Cilangkap, Kecamatan Tapos, Rabu malam, 18 September 2024.


KPU Depok Tetapkan DPT Pilkada 2024 Sebanyak 1.427.674 Pemilih

1 hari lalu

Ilustrasi TPS Pilkada. Dok TEMPO
KPU Depok Tetapkan DPT Pilkada 2024 Sebanyak 1.427.674 Pemilih

KPU Depok menetapkan jumlah daftar pemilih tetap (DPT) pada Pilkada 2024 dengan 1.427.674 pemilih


Sindikat Jual Beli Bayi di Depok Sasar Ibu-ibu saat Masih Mengandung, Transaksi Sehari Setelah Bayi Lahir

1 hari lalu

Kapolres Metro Depok Kombes Arya Perdana didampingi jajarannya konferensi pers pengungkapan sindikat TPPO lintas provinsi di Aula Atmani, Senin, 2 September 2024. TEMPO/Ricky Juliansyah
Sindikat Jual Beli Bayi di Depok Sasar Ibu-ibu saat Masih Mengandung, Transaksi Sehari Setelah Bayi Lahir

Sindikat jual beli bayi di Depok menyasar ibu-ibu yang masih mengandung. Bayi kemudian ditawar dengan harga Rp 45 juta.


Terekam CCTV Pencurian HP iPhone Pegawai Coffee Shop di Depok Modus Tanya Lowongan Kerja

2 hari lalu

Ilustrasi pencurian. Shutterstock
Terekam CCTV Pencurian HP iPhone Pegawai Coffee Shop di Depok Modus Tanya Lowongan Kerja

Berdasarkan rekaman CCTV, pencurian hp terjadi sekitar pukul pukul 11.00 WIB, Senin, 16 September 2024.


Dua Pemuda di Depok Palak HP Pemilik Warung Madura Pakai Celurit

7 hari lalu

Ilustrasi penodongan atau Pemalakan. yesweekly.com
Dua Pemuda di Depok Palak HP Pemilik Warung Madura Pakai Celurit

.Dua pemuda itu mengancam pemilik warung Madura Gang Masjid At-Taqwa, Cipayung Depok untuk menyerahkan HP-nya.


Mayat Bayi Perempuan dalam Tas Ditemukan Membusuk di Sebuah Gang di Depok

7 hari lalu

Petugas mengevakuasi jasad bayi perempuan yang ditemukan membusuk di pinggir jalan Gang Swadaya RT. 01/09 Kelurahan Sukamaju Baru, Kecamatan Tapos, Depok, Rabu, 11 September 2024. TEMPO/Ricky Juliansyah
Mayat Bayi Perempuan dalam Tas Ditemukan Membusuk di Sebuah Gang di Depok

Warga Tapos Depok mengira bungkusan dalam tas itu sampah. Gang tersebut jalan pintas menuju Tol Cimanggis dan Kelurahan Jatijajar.


Anggota TNI AD Nyaris Diamuk Massa Karena Ketahuan Mau Bobol Minimarket di Depok

7 hari lalu

Ilustrasi pencurian atau pembobolan rumah. Baraondanews.it
Anggota TNI AD Nyaris Diamuk Massa Karena Ketahuan Mau Bobol Minimarket di Depok

Anggota TNI AD itu kabur dengan mobil saat warga memergoki aksinya. Ia kemudian menabrak ojol dan pembatas jalan. Pernah beraksi di 2 tempat.


Polisi Gadungan Kuras Warisan Taruna Akmil di Depok Dituntut 2,8 Tahun Penjara

9 hari lalu

Yoga Prasetyo alias Yoga Pratama, terdakwa polisi gadungan mengaku jenderal yang menipu taruna akademi militer (Akmil) di Depok. Foto : Istimewa
Polisi Gadungan Kuras Warisan Taruna Akmil di Depok Dituntut 2,8 Tahun Penjara

Yoga si polisi gadungan dipercaya untuk menjaga harta warisan selama korban menempuh pendidikan di Akmil Magelang


Laporkan Dugaan Korupsi di Damkar Depok, Juru Padam Sandi Klaim Didukung 80 Rekannya

10 hari lalu

Sandi Butar Butar, Personel Pemadam Kebakaran dari Unit Pelaksana Teknis Cimanggis Dinas Pemadam Kebakaran Kota Depok saat ditemui di kantornya, Senin, 22 Juli 2024. Dia viral setelah video room tour-nya yang mengeluhkan fasilitas pemadam kebakaran untuk bertugas. Tempo/M. Faiz Zaki
Laporkan Dugaan Korupsi di Damkar Depok, Juru Padam Sandi Klaim Didukung 80 Rekannya

Personel Damkar Depok, Sandi Butar Butar, menyerahkan 60 dokumen saat melaporkan dugaan korupsi di instansinya ke Kejaksaan Negeri Depok


Sandi Juru Padam Laporkan Dugaan Korupsi Damkar Depok ke Kejaksaan

10 hari lalu

Juru padam Sandi Butar Butar didampingi kuasa hukum Deolipa Yumara melaporkan dugaan korupsi Damkar Depok ke Kejari, Senin, 9 September 2024. TEMPO/Ricky Juliansyah
Sandi Juru Padam Laporkan Dugaan Korupsi Damkar Depok ke Kejaksaan

Sandi Butar Butar didampingi kuasa hukum Deolipa Yumara laporkan dugaan korupsi di Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Depok ke Kejaksaan.