TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan Agung (Kapuspenkum Kejagung) Harli Siregar membantah tudingan yang dilontarkan Masyarakat Antikorupsi Indonesia (MAKI) penarikan Ali Fikri dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Menurut Harli, penarikan eks juru bicara KPK tersebut semata-mata dilakukan sebagai bagian dari proses penyegaran di lembaga itu.
“Murni penyegaran karena sudah bertugas lama di sana,” ujar Kapuspenkum Kejaksaan Agung itu saat dihubungi pada Senin, 12 Agustus 2024.
Sebelumnya, MAKI menduga ada alasan khusus di balik penarikan Ali Fikri, yang merupakan eks Kepala Bagian Pemberitaan KPK. Koordinator MAKI, Boyamin Saiman, menduga, Ali Fikri ditarik karena mengkritik pimpinan KPK.
"Khusus Ali Fikri, nampaknya memang sudah tidak dikehendaki karena waktu itu berani mengkritik pimpinan KPK untuk mawas diri," kata Koordinator MAKI, Boyamin Saiman, kepada Tempo, Senin, 12 Agustus 2024.
Pada 6 Juni 2024, Ali Fikri memang sempat meminta pimpinan KPK untuk mengevaluasi diri sendiri. Hal ini ia lontarkan untuk menanggapi kritik Dewan Pengawas kepada pimpinan KPK dalam rapat bersama Komisi III DPR.
"Meskipun ada alasan ditarik atau dipulangkan itu sudah waktunya, tapi khusus Ali Fikri, saya melihatnya karena ada faktor dia berani mengkritik sampai dicopot dari posisi jubir KPK, sampai dipulangkan," tutur Boyamin.
Sebelumnya, Kejaksaan Agung telah mengumumkan nama 10 jaksa yang ditarik dari KPK. Salah satunya adalah Ali Fikri.
"Ada Ahmad Burhanuddin, Ali Fikri, dan Andhi Kurniawan," kata Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejagung, Harli Siregar, ketika dihubungi di Jakarta, Senin, 12 Agustus 2024.
Adapun Ahmad Burhanuddin menjabat Kepala Biro Hukum KPK. Sedangkan Andhi Kurniawan merupakan Kepala Bagian Perancangan Peraturan dan Produk Hukum KPK.
Sementara itu, tujuh jaksa lain yang juga ditarik kembali ke Kejagung adalah Andry Prihandono, Ariawan Agustiartono, Arif Suhermanto, Atty Novianty, Arin Karniasari, Putra Iskandar, dan Titik Utami.
Amelia Rahima berkontribusi dalam penulisan artikel ini.
Pilihan Editor: Cerita WNI Korban TPPO di Kamboja: Dipaksa jadi Wanita dan Menggoda Pria Amerika