Proses Masak Libatkan Warga Binaan
David menjelaskan, proses memasak ini tidak hanya dikerjakan oleh petugas rutan, tetapi juga melibatkan warga binaan. Keterlibatan warga binaan dalam proses memasak menjadi bagian dari program rehabilitasi dan pemberdayaan. "Mereka dilatih untuk mempersiapkan bahan, memasak dengan benar, serta menjaga kebersihan dan kerapian selama berada di dapur," kata David, Program ini memberikan mereka keterampilan tambahan yang dapat berguna setelah mereka bebas dari masa tahanan.
Dengan bekerja di dapur, warga binaan tidak hanya mengisi waktu mereka dengan kegiatan produktif, tetapi juga belajar tentang disiplin dan tanggung jawab. Setiap warga binaan yang terlibat dalam program ini mendapatkan pengawasan dan bimbingan dari petugas dapur, memastikan bahwa mereka bekerja sesuai dengan prosedur dan standar yang telah ditetapkan.
Menu Variatif dan Berbeda Setiap Hari
David mengatakan, dapur ini mengolah 350 kilogram beras, puluhan kilogram daging, ayam, ikan dan sayur setiap harinya untuk memenuhi menu makanan para penghuni rutan yang berbeda setiap harinya. Karena, kata David,
menu makan yang disajikan setiap harinya tidak sama baik untuk makan pagi, siang dan sore.
Hal ini, kata dia, menjadi tantangan sendiri bagi tim dapur rutan. Mereka harus menyiapkan menu yang selain enak juga variatif setiap harinya. "Komposisi menu yang disajikan mengandung kombinasi karbohidrat, protein, lemak, buah dan sayuran untuk memenuhi kebutuhan gizi narapidana,"kata David.
Misalnya, untuk makan pagi, biasanya disiapkan makanan sederhana seperti nasi dengan lauk pauk seperti telur atau tempe, dan sayur bening. Sementara untuk makan siang dan malam, menu biasanya lebih lengkap dengan tambahan sumber protein hewani, seperti ayam atau ikan, serta aneka sayur yang dimasak dengan teknik pengolahan yang berbeda setiap harinya.