TEMPO.CO, Jakarta - Pengusutan kasus kematian Afif Maulana telah memasuki babak baru. Tim Ekshumasi telah bekerja dan membongkar makam Afif. "Hari ini yang kami lakukan langkah pertama dari proses autopsi dari (jenazah) Afif Maulana," kata Ketua Tim Ekshumasi, Ade Firmansyah Sugiharto, dalam konferensi pers di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) dr. M. Djamil, Kota Padang, Kamis, 8 Agustus 2024. "Banyak hal yang telah terjadi di tubuh jenazah yang sudah dikuburkan kurang lebih 2 bulan."
Ade menjelaskan, tim selanjutnya akan memeriksa lokasi jenazah Afif ditemukan pada 9 Juni 2024. Penelusuran ini penting untuk melihat dan mengukur serta menganalisa kondisi di lapangan agar dapat diketahui penyebab luka pada tubuh jenazah. "Tentu hal-hal yang kami temukan di autopsi ulang ini harus kami tindak lanjuti dengan beberapa hal, termasuk pemeriksaan lokasi penemuan jenazah sehingga analisanya lebih tepat," katanya.
Tim berencana mendatangi lokasi itu pada 9 Agustus 2024. Upaya ini, kata Ade, juga untuk menjawab keraguan masyarakat tentang mekanisme terjadinya perlukaan di tubuh Afif yang menyebabkan kematian. "Karena itu tim tidak saja memeriksa jenazah tetapi juga mendatangi lokasi kejadian," ujarnya.
Ihwal kondisi lokasi penemuan jenazah Afif yang telah berubah, akan menjadi catatan bagi tim Ekshumasi. "Kami memang sudah mendapatkan cerita bahwa lokasi berubah, tetapi tim akan tetap memeriksa lokasi tersebut," kata Ade. "Sebab data ini sangat dibutuhkan untuk mendapatkan gambaran menyeluruh dari sebab luka itu terjadi yang menimbulkan kematian Afif Maulana."
Menurut Ade, hasil autopsi ulang ini tentu berbeda dari autopsi awal. Apalagi kondisi jenazah Afif telah membusuk. "Karena pemeriksaan awal kondisinya masih segar," kata dia. "Adapun sampel-sampel yang sudah kami ambil bisa saja tidak ada hasilnya sebab kondisinya sudah membusuk.”
Afif Maulana ditemukan tak bernyawa di kolong Jembatan Kuranji, Kota Padang, Sumatera Barat, pada 9 Juni 2024 siang. Polisi menyebut, bocah 13 tahun itu meninggal setelah melompat dari jembatan Kuranji. Namun keluarga menduga Afif tewas karena disiksa oleh polisi yang saat itu tengah menangani tawuran.