TEMPO.CO, Jakarta - Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Pusat AKBP Muhammad Firdaus mengaku bahwa pihaknya kesulitan dalam mencari informasi soal profil perusahaan animasi Brandoville Studios. Hal itu disebabkan perusahaan animasi asal luar negeri itu telah berhenti beroperasi sejak Juli 2024 lalu.
"Dari saksi di sekitar TKP tidak tahu pemilik gedung Brandoville Studios (siapa). Saat ini masih dalam penyelidikan. Kantor atau manajemen Brandoville Studios bersifat tertutup dan tidak pernah bersosialisasi. Ini kendalanya," ucap Firdaus di Polres Metro Jakarta Pusat, Selasa, 17 September 2024.
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Pusat itu menyampaikan telah memintai keterangan dari RT 10 di sekitar kantor Brandoville Studios. Namun, ketua RT 10 itu tidak mengetahui informasi detil soal perusahaan animasi tersebut.
"RT 10 juga mengatakan kegiatan atau manajemen dari Brandoville Studios kurang bersosialisasi, jadi tidak ada data masuk kepada RT 10," ucapnya.
Firdaus menambahkan Polres Metro Jakarta Pusat sampai saat ini masih menggali informasi dari pelapor, yang diduga korban kekerasan dari bos Brandoville Studios.
"Mulai dari kemarin sudah dilakukan pemeriksaan, hari ini dilakukan pemeriksaan tambahan dan satu orang saksi eks Karyawati Brandoville Studios," imbuhnya.
Pilihan Editor: Siapa Cherry Lai, Owner Brandoville Studios Perusahaan Animasi yang Siksa Karyawan