Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ekshumasi Selebgram Asal Medan yang Diduga Korban Malpraktik Sedot Lemak Berlangsung 5 Jam

image-gnews
Kapolres Metro Depok Kombes Arya Perdana didampingi Kasat Reskrim dan Paur Polres Metro Depok saat dikonfirmasi soal ekshumasi selebgram asal Medan, Ella Nanda Sari di Polres Metro Depok, Senin malam, 5 Agustus 2024. TEMPO/Ricky Juliansyah
Kapolres Metro Depok Kombes Arya Perdana didampingi Kasat Reskrim dan Paur Polres Metro Depok saat dikonfirmasi soal ekshumasi selebgram asal Medan, Ella Nanda Sari di Polres Metro Depok, Senin malam, 5 Agustus 2024. TEMPO/Ricky Juliansyah
Iklan

TEMPO.CO, Depok - Ekshumasi selebgram asal Medan, Ella Nanda Sari (30 tahun) yang diduga meninggal akibat malpraktik sedot lemak di klinik kecantikan WSJ Beauty di Depok berlangsung 5 jam. Ekshumasi dilakukan di tempat pemakaman umum Kelurahan Alur Dua Baru, Kecamatan Sei Lepan, Langkat, Sumatera Utara, Senin, 5 Agustus 2024.

Kapolres Metro Depok Komisaris Besar Arya Perdana mengatakan ekshumasi mulai pukul 11.00  WIB, setelah jenazah diangkat dari makam lalu dilaksanakan autopsinya. "Selesai langsung dikuburkan kembali, selesai jam 16.00 WIB," kata Arya, Senin malam.

Arya menerangkan ekshumasi tersebut melibatkan dokter forensik dari Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Biddokkes) Polda Sumatera Utara.

"Pengamanan dilakukan oleh Polres Langkat tadi saya lihat ada Kasatreskrim Polres Langkat bersama sama dengan tim dari Polres Metro Depok yang dipimpin oleh Wakasatreskrim (AKP Markus Simaremare)," ujarnya.

Arya belum bisa menyampaikan hasil dari autopsi Ella Nanda Sari, sebab masih dianalisa tim dokter forensik Polda Sumut. "Nanti akan disampaikan kalau sudah selesai dianalisa," tutur Arya.

Dalam ekshumasi ini, tim dokter menganalisa penyebab kematian korban, yang sempat pingsan dan kejang saat menjalani proses liposuction.  

"Tapi untuk pastinya hanya dokter yang bisa menjelaskan, kalau kita hanya melakukan ekshumasinya dan tadi dokter autopsi juga melakukan pelaksanaan autopsinya. Jadi kita menunggu dari hasil autopsi," kata Arya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kapolres Metro Depok itu juga memastikan ekshumasi telah mendapat persetujuan dari seluruh keluarga Ella. "Artinya seluruh keluarga menerima sudah tidak keberatan untuk dilakukan autopsi jadi semua berjalan dengan lancar," ujarnya. 

Autopsi, kata Arya, merupakan suatu tindakan yang harus dilakukan kepolisian untuk menentukan penyebab kematian korban untuk melengkapi alat bukti yang telah dikumpulkan.

"Untuk menentukan apakah ini masuk tindak pidana seperti yang kita sangkakan atau mungkin atau mungkin ada tindak pidana lain. Jadi memang proses ini diperlukan sehingga kami berkomunikasi dengan pihak korban menyatakan ini suatu keharusan yang kita lakukan dan akhirnya keluarga korban dapat mengerti kita meminta izin," katanya.

Kapolres belum dapat memastikan kapan hasil autopsi dari proses ekshumasi jenzah Ella akan keluar. "Kalau itu saya tidak tahu persis ya berapa lama biarkan dokter yang menganalisa," ucap Arya.

Pilihan Editor: KPK Periksa Ketua DPW PSI Alexius Akim, Telusuri Pemberian Hadiah dan Janji Harun Masiku

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Rekayasa Kematian Suaminya, Seorang Notaris di Medan Jadi Tersangka Pembunuhan

5 jam lalu

Ilustrasi pembunuhan. FOX2now.com
Rekayasa Kematian Suaminya, Seorang Notaris di Medan Jadi Tersangka Pembunuhan

Sang istri tetap menolak telah melakukan pembunuhan terhadap suaminya. Ia mengaku sangat mencintai suaminya itu.


Polda Bali Sebut Kematian Mantan Bupati Jembrana dan Istrinya Tidak Wajar

18 hari lalu

Ilustrasi mayat. guardian.ng
Polda Bali Sebut Kematian Mantan Bupati Jembrana dan Istrinya Tidak Wajar

Polda Bali menyebut bahwa kematian mantan Bupati Jembrana, Ida Bagus Ardana dan istrinya tidak wajar. Apa temuannya?


8 Tahun Lalu Pembunuhan Vina dan Eky di Cirebon, Begini Kronologi Kasus hingga Hasil Visum et Repertum

23 hari lalu

Vina Cirebon. antaranews.com
8 Tahun Lalu Pembunuhan Vina dan Eky di Cirebon, Begini Kronologi Kasus hingga Hasil Visum et Repertum

8 tahun lalu terjadi pembunuhan Vina dan Eky di Cirebon. Kasus ini diwarnai misteri hingga saat ini.


Polres Sukabumi Selidiki Kasus Wanita Dibunuh Pria Diduga ODGJ

24 hari lalu

Ilustrasi pembunuhan. FOX2now.com
Polres Sukabumi Selidiki Kasus Wanita Dibunuh Pria Diduga ODGJ

Kini kasus perempuan dibunuh ODGJ itu diambil alih oleh Satuan Reskrim Polres Sukabumi.


Penemuan Mayat Tersangkut di Pintu Air PLTA Ubrug Sukabumi, Polisi Ungkap Identitasnya

25 hari lalu

Ilustrasi mayat. Pakistantoday.com
Penemuan Mayat Tersangkut di Pintu Air PLTA Ubrug Sukabumi, Polisi Ungkap Identitasnya

Jasad itu ditemukan oleh petugas yang hendak membersihkan sampah di pintu air PLTA Ubrug di Kampung Cikuya, Sukabumi.


Polisi Selidiki Penyebab Kematian Mantan Anggota DPRD Toba yang Mencurigakan

28 hari lalu

Ilustrasi tewas atau jenazah atau jasad. shutterstock.com
Polisi Selidiki Penyebab Kematian Mantan Anggota DPRD Toba yang Mencurigakan

Polisi masih menunggu hasil autopsi jasad korban untuk mengetahui penyebab kematian eks anggota DPRD Toba yang tinggal sendirian itu.


KPAI Desak Pengumuman Hasil Autopsi Ulang Afif Maulana: Harus Ada Titik Terang

30 hari lalu

Suasana ekshumasi atau pembokaran makam Afif Maulana bocah 13  tahun di TPU Tanah Sirah, Kelurahan Tanah Sirah Piai Nan XX, Kecamatan Lubuk Begalung, Kota Padang, Sumatera Barat, Kamis 8 Agustus 2024. Pembongkaran dan autopsi dilakukan oleh lima orang dokter forensik dari Perhimpunan Dokter Forensik Medikolegal Indonesia (PDFMI). Foto : TEMPO/Fachri Hamzah.
KPAI Desak Pengumuman Hasil Autopsi Ulang Afif Maulana: Harus Ada Titik Terang

KPAI meminta hasil autopsi ulang segera diberikan kepada keluarga maupun lembaga negara yang mengawal kasus ini.


Diduga Jadi Korban Malpraktik, Gadis 13 Tahun Mengalami Kebutaan

31 hari lalu

Gadis berusia 13 tahun bernama Berlian Putri Auriza, korban kasus dugaan malpraktik yang dilakukan oleh oknum Bidan berinisial AG di Kota Palembang yang menyebabkan tubuhnya melepuh di sekujur tubuh dan kehilangan penglihatan saat ditemui di kediamannya. Dok. Polda Sumsel.
Diduga Jadi Korban Malpraktik, Gadis 13 Tahun Mengalami Kebutaan

Kepolisian Daerah Sumatera Selatan menelusuri dugaan malpraktik yang melibatkan seorang bidan di Kota Palembang.


Jenazah Mantan Bupati Jembrana dan Istri Sudah Dikremasi, Hasil Autopsi Masih Didalami

34 hari lalu

Gerbang depan rumah almarhum mantan Bupati Jembrana Ida Bagus Ardana di Sesetan, Denpasar Selatan, Bali. ANTARA/Rolandus Nampu
Jenazah Mantan Bupati Jembrana dan Istri Sudah Dikremasi, Hasil Autopsi Masih Didalami

Jenazah mantan Bupati Jembrana, Ida Bagus Ardana (84) dan istrinya Sri Wulan Trisna (64) telah dikremasi pada Kamis, 15 Agustus 2024.


Kuasa Hukum Keluarga Desak Lembaga Negara Kawal Proses Autopsi Ulang Afif Maulana

40 hari lalu

Suasana ekshumasi atau pembokaran makam Afif Maulana bocah 13  tahun di TPU Tanah Sirah, Kelurahan Tanah Sirah Piai Nan XX, Kecamatan Lubuk Begalung, Kota Padang, Sumatera Barat, Kamis 8 Agustus 2024. Pembongkaran dan autopsi dilakukan oleh lima orang dokter forensik dari Perhimpunan Dokter Forensik Medikolegal Indonesia (PDFMI). Foto : TEMPO/Fachri Hamzah.
Kuasa Hukum Keluarga Desak Lembaga Negara Kawal Proses Autopsi Ulang Afif Maulana

Pengawasan bertujuan untuk mengantisipasi jika ada pihak tak bertanggung jawab yang mengintervensi kerja PDFMI dalam autopsi jasad Afif Maulana.