TEMPO.CO, Jakarta - Eko Zuniarto selaku Evaluator Kerja Sama Smelter PT Timah Tbk, menyebut perusahaan harus membayar PT Refined Bangka Tin (RBT) sebesar US$4.000 untuk melebur bijih timah per metrik ton. Harga ini lebih mahal jika dibanding dengan smelter lainnya.
Eko menyebut, PT Timah hanya membayar US$3.700 per metrik ton untuk kemitraan smelter lain. "Harga sewa smelter dengan RBT disebutkan US$2.000 per jam efektif. Jam efektifnya 1/2 ton per jam, intinya US$4.000 per metrik ton. Sedangkan dengan smelter lain, US$3.700 per metrik ton," kata dia di Pengadilan Negeri Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) PN Jakarta Pusat, Kamis, 19 September 2024.
Eko merupakan salah satu saksi di sidang korupsi timah yang menjerat Harvey Moeis, Direktur Utama PT Refined Bangka Tin (RBT) Suparta, Direktur Pengembangan PT RBT, Reza Andriansyah.
Dalam kesaksiannya, dia mengaku tidak mengetahui alasan PT Timah mematok harga sewa yang berbeda dalam menjalankan kemitraan denga smelter swasta.
Dia hanya menyebut dalam menjalankan kerja sama smelter, PT Timah menyewa fasilitas peleburan PT RBT beserta operatornya yang telah dilakukan sejak 2018 sampai dengan 2021.
Eko menjelaskan bijih timah yang berasal dari wilayah Izin Usaha Penambagan (IUP) PT Timah, kemudian dikirim ke gudang smelter PT RBT untuk diproduksi.
Menurut dia, PT RBT mengirimkan logam dengan kadar 98,5 persen yang untuk selanjutnya harus menjalani proses pemurnian. "Itu belum sesuai standar untuk ekspor, jadi harus dimurnikan lagi," ujarnya.
Untuk mendapatkan standar timah yang diinginkan, yakni 99,9 persen, kata dia, PT Timah harus mengeluarkan biaya produksi sekitar US$200 per metrik ton.
Selain itu, pada akhir 2019, PT RBT sudah mengirimkan logam yang memenuhi standar ekspor PT Timah. Bahkan pada 2018, PT Timah sudah menyetorkan uang Rp 69 miliar ke PT RBT untuk pembayaran kemitraan smelter. Di 2019, perusahaan plat merah ini membayar Rp 736 miliar dan Rp 315 miliar di 2020 kepada PT RBT.
"Totalnya ada Rp 1,1 triliun yang dibayarkan ke PT RBT. Kalau untuk ke CV yang terafiliasi dengan RBT ada sekitar Rp 3,1 triliun," ujarnya.
Pilihan Editor: Sidang Harvey Moeis, PT Timah Rogoh Kocek Rp 4 Triliun untuk Bayar PT RBT